Saturday, 14 February 2015

Sistem Pengambilan Keputusan Pada UKM



Restoran Makan

KATA PENGANTAR

Syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat karunia-Nya penyaji dapat menyusun tugas ini. Tugas ini dibuat berdasarkan referensi yang saya dapatkan dan saya susun secara sederhana dengan tujuan agar dapat memberi sedikit wawasan terhadap pembaca maupun penyaji terhadap Sistem pengambilan keputusan. Dimana Sistem Informasi sebagai pengamalatan kita di lingkungan sekitar kita dalam konsep input-proses-output. Dan juga dalam keadaan bersosialisasi, berinteraksi dan berkarya dengan siapapun. Makalah ini masih jauh dari sempurna. Dengan demikian apabila masih ada kekurangan dalam makalah ini harap maklum, karena kami masih dalam tahap pembelajaran dan masih perlu banyak mendapatkan bimbingan dan motivasi lagi.



Latar Belakang

Seafood CAK ADI  merupakan usaha kaki lima yang menjual aneka makanan seafood dengan berbagai macam olahan masakan . Usaha yang dirintis oleh sebuah keluarga  yang memiliki tujuan usaha yang sangat kuat,pemilik dari UKM ini adalah seorang yang dulu tidak mengenal dan tidak ingin tahu apa itu wira usaha dan berdagang. namun setelah dia keluar dari pekerjaaanya di sebuah  restaurant yang dia geluti selama 15 tahun itu dia memutuskan untuk keluar dan mencoba memulai usaha yang mandiri.

Dengan bermodal sedikit ilmu yang dia ketahui selama bekerja di restaurant tempat dulu ia bekerja, kemudian dia mulai membuka usaha tempat makan di pinggir jalan. Dan akhirnya hingga sampai  saat ini merupakan tahun ke sembilannya dia berjualan seafood di pinggir jalan. Dari hari kehari bulan ke bulan hingga tahun ke tahun usahanya terus mengalami peningkatan, kini usahanya pun semakin maju hingga sekarang pengunjung yang datang di ke tempatnya berjualan tak kurang dari 200 orang perhari meskipun usahanya hanya di pinggir jalan menurut saya itu merupakan hal yang luar biasa, dia pun terus melakukan peningkatan pelayananya terhadap konsumen sehingga lebih menarik minat para konsumenya. 

        Pemilik ukm ini bernama Ahmad Septiadi yang beralamat di Jl.Raya Kaliabang depan Perumahan Permata Hijau Permai. Di tempat ini saya melakukan peninjauan terhadap ukm yang di jalani oleh beliau  saya juga membuat Flowchart bentuk dari dari awal pembelian bahan baku hingga proses jual beli flowchart ini saya buat berdasarkan alur proses yang sudah di ceritakan kepada pemilik kepada saya.






Landasan teori

Menurut George R. Tery ada beberapa hal yang menjadi dasar dalam pengambilan keputusan:

a.Intuisi

Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah pengambilan keputusan yang berdasarkan perasaan yang sifatnya subyektif. Dalam pengambilan keputusan berdasarkan intusi ini, meski waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif pendek, tetapi keputusan yang dihasilkan seringkali relatif kurang baik karena seringkali mengabaikan dasar-dasar pertimbangan lainnya.


b.Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena dengan pengalaman yang dimiliki seseorang, maka dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung-ruginya dan baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan.


c.Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya, atau oleh orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Hasil keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama dan memiliki otentisitas (otentik), tetapi dapat menimbulkan sifat rutinitas, mengasosiasikan dengan praktek diktatorial dan sering melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga dapat menimbulkan kekaburan


d.Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan data dan fakta empiris dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, tingkat kepercayaan terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.


e.Rasional
Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasio, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan dan konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pengambilan keputusan secara rasional ini berlaku sepenuhnya dalam keadaan yang ideal.


Analisa Ekonomi

Modal Awal:
Peralatan
Tenda Rp 3.000.000,00
Meja dan kursi Rp 1.300.000,00
Spanduk Rp 500.000,00
Peralatan makan Rp 500.000,00
Peralatan masak Rp 1.200.000,00
Jumlah Rp 6.500.000,00
Biaya Operasional per Bulan:Penyusutan peralatan Rp 312.600,00
Gaji karyawan 3 orang Rp 1.950.000,00
Seafood 500rb/hari Rp 15.000.000,00
Beras 4kg/hari Rp 720.000,00
Bumbu dan sayuran Rp 2.000.000,00
Gas 4 tabung Rp 340.000,00
Bahan minuman Rp 1.000.000,00
Tissue, sabun dan sedotan Rp 350.000,00
Keamanan dan parkir Rp 600.000,00
Transportasi Rp 300.000,00
Listrik Rp 80.000,00
Jumlah Rp 22.652.600,00
Omzet per Bulan:30 porsi/hari @ Rp 15.000,00 – Rp 50.000,00 = Rp 27.000.000,00
Parkir Rp 30 rb/hari = Rp 900.000,00
Jumlah = Rp 27.900.000,00
Laba per Bulan:Rp 27.900.000,00 – Rp 22.652.600,00 = Rp 5.247.400,00



Sistem pengambilan keputusan

Banyak masyarakat Indonesia yang menggemari makanan seafood. Banyak sekali potensi dan keanekaragaman makan dari laut karena Indonesia dikelilingi oleh banyak laut. Dahulu orang sering memasak sendiri tetapi sekarang orang cenderung untuk membeli yang sudah jadi, karena lebih praktis dan menunya pun lengkap tinggal pilih saja. Dengan begini peluang usaha untuk membuka warung makan seafood makin terbuka lebar



-Kesimpulan:
1)     Usaha Kecil dan Menengah adalah salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu juga dengan negara Indonesia UKM ini sangat memiliki peranan penting dalam lajunya perekonomian masyarakat.
2)     Adapun ciri-ciri perusahaan kecil dan menengah di Indonesia, secara umum adalah:
a.    Manajemen berdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisahan yang tegas antara pemilik dengan pengelola perusahaan. Pemilik adalah sekaligus pengelola dalam UKM, modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal;
b.    Daerah operasinya umumnya lokal, walaupun terdapat juga UKM yang memiliki orientasi luar negeri, berupa ekspor ke negara-negara mitra perdagangan;
c.    Ukuran perusahaan, baik dari segi total aset, jumlah karyawan, dan sarana prasarana yang kecil Usaha Kecil Menengah tidak saja memiliki kekuatan dalam ekonomi, namun juga kelemahan.
3)     Manajemen strategis adalah suatu ilmu dalam penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapai sasarannya.
4)     Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur dalam mengelola ketidak pastian yang berkaitan dengan ancaman.
5)     Kemitraan  usaha adalah: “kerjasama usaha antara usaha kecil dengan usaha menengah atau besar disertai pembinaan dan pengembangan dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan”.

Referensi :

No comments:

Post a Comment