I.
PENDAHULUAN
Perkembangan
bisnis yang sangat pesat menuntut perusahaan untuk bisa beradaptasi dengan
lingkungannya. Perusahaan dituntut oleh pemegang saham memberikan hasil yang
maximal sehingga bisnisnya dapat berkembang, mempunyai daya saing, bertahan dan
maju. Untuk mencapai semua itu. Manajer perusahaan harus memperhitungkan
beberapa factor dalam mengelola pekerjaan operasional seperti factor waktu,
biaya, sumber daya dan lain sebagainya.
Berdasarkan
hasil survey dari 5 perusahaan yang disurvey dikatakan bahwa 70 % perusahaan
yang ada menggunakan tenaga kerja outsource dalam kerja operasionalnya
sedangkan sisa nya tidak menggunakan tenaga kerja outsource. Dan dari 70 %
tersebut, untuk bidang teknologi informasi mengggunakan 60 % tenaga kerja
outsorce.
Menurut Beaumont dan Sohal, mengatakan bahwa outsourcing merupakan
trend yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi
akhir-akhir ini, sedangkan Gibson mengatakan bahwa outsourcing merupakan
perpindahan rutinitas usaha ke sumber daya yang ada di luar, dab Brooks
mengatakan bahwa outsourcing merupakan upaya untuk mendapatkan barang atas jasa
dari supplier luar atau yang beroperasi di luar negri dalam rangka memotong
biaya. Terakhir dilihat dari pandangan Bridges dikatakan bahwa ada 3 komponen
dari outsourcing :
1. IT, yang
merupakan perkembangan dari teknologi informasi
2. Komunikasi,
yang merupakan bagaimana bentuk dari kinerja suatu perusahaan berdasarkan
lancar tidaknya komunikasi yang terjalin
3. Struktur
organisasi perusahaan.
Sehingga secara umum pengertian dari outsourcing menurut Emilia,
Winarto, dan Arief adalah suatu pengalihan aktivitas perusahaan baik barang
atai jasa ke perusahaan lain yang memiliki 3 komponen tersebut. Hubungan
dalam dunia Information Technologyadalah
menurut Lee, IT outsourcing adalah kontrak tambahan dari sebagian atai
keseluruhan fungsi IT dari perusahaan kepada pencari outsourcing external, Chen
dan Perry mengatakan IT outsourcing merupakan pemanfaatan organisasi external
untuk memproduksi atau membuat ketetapan jasa teknologi informasi. Jasa IT yang
biasanya di outsourcing adalah jaringan, desktop, aplikasi dan web
hosting. Carrie dan Indrajit membedakan IT outsourcing kedalam 4 bagian,
yaitu
Total Insourcing, peminjaman atau penyewaan sumber daya manusia
yang dimiliki oleh pihak lain yang di pakai dalam jangka waktu tertentu
Total Outsotrcing yaitu sepenuhnya menyerahkan semuanya
kepada pihak lain baik hardware, software dan brainware.
Selective sourcing, perusahaan memilah milah bagian mana yang
akan diserahkan kepada pihak lain dan bagian yang tidak diberikan
tersebut akan dikelola oleh perusahaan sendiri.
Defacto insourcing, menyerahkan semua yang menyangkut IT ke
prusahaan lain dikarenakan adanya latar belakang sejarah.
Pendekatan out-sourcing merupakan
penyerahan tugas atau pekerjaan yang berhubungan dengan operasional perusahaan
ataupun pengerjaan proyek kepada pihak ketiga atau perusahaan ketiga dengan
menetapkan jangka waktu tertentu dan biaya tertentu dalam proses pengembangan
proyeknya. Berikut ini merupakan gambar diagram yang menunjukkan proses apa
saja yang dilakukan dalam lewat cara out-sourcing.
Melalui out-sourcing,
perusahaan dapat membeli sistem informasi yang sudah tersedia, atau sudah
dikembangkan oleh perusahaan outsource.
Perusahaan juga dapat meminta perusahaan outsource untuk
memodifikasi sistem yang sudah ada. Perusahaan juga dapat membeli software dan
meminta perusahaan outsource untuk
memodifikasi softwaretersebut
sesuai keinginan perusahaan. Dan juga lewat out-sourcing perusahaan
dapat meminta untuk mengembangkan sistem informasi yang benar-benar baru atau
pengembangan dari dasar. Berikut ini merupakan gambaran proses yang terjadi
pada pendekatan out-sourcing.
Hal yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam melilih outsurcing
adalah sebagai berikut :
a) Harga
b) Reputasi yang baik dari pihak
outsourcing provider
c) Tenaga kerja yang dimiliki oleh pihak
provider outsourcing sesuai dengan yang dibutuhakan perusahaan
d) Pihak provider perusahaan mengetahui bentuk
dari kegiatan bisnis perusahaan
e) Pengalama pihak provider outsource
f) Eksistensinya dll
Adapun masalah yang terjadi ketika melakukan penggunaan outsourcing adalah sbb:
a) Saat penentuan partner outsourcing
b) Pelanggaran ketentuan outsourcing
c) Pihak provider outsourcing sering
memotong gaji para pekarja tanpa ada batasannya sehingga yang mereka terima
menjadi sedikit karena berkurang lebih banyak
Adapun resiko yang mungkin timbul
diantaranya sebagai berikut :
a) Legal
b) Informasi merupakan asset berharga
bagi perusahaan
c) Dalam menetapkan strategi hendaknya
disesuaikan dengan kebutuhan IT outsorcing
d) Maintaining the relationship
e) Loss of flexibility
f) Managerial control issue.
Adapun keuntungan dari penggunaan pendekatan out-sourcing adalah.
Perusahaan dapat lebih fokus pada hal yang lain, karena proyek telah
diserahkan pada pihak ketiga untuk dikembangkan.
Dapat mengeksploitasi skill dan kepandaian yang berasal dari perusahaan
atau organisasi lain dalam mengembangkan produk yang diinginkan.
Dapat memprediksi biaya yang dikeluarkan untuk kedepannya.
Biasanya perusahaan outsource sistem
informasi pasti memiliki pekerja IT yang kompeten dan memiliki skill yang
tinggi, dan juga penerapan teknologi terbaru dapat menjadi competitive
advantage bagi perusahaan outsource. Jadi
dengan menggunakanoutsource,
otomatis sistem yang dibangun telah dibundle dengan teknologi yang terbaru.
Walaupun biaya untuk mengembangkan sistem secara outsource tergolong
mahal, namun jika dibandingkan secara keseluruhan dengan pendekatan in-sourcing ataupunself-sourcing, out-sourcing termasuk
pendekatan dengan cost yang rendah.
Selain keunggulan diatas, pendekatan out-sourcing juga
memiliki beberapa kelemahan, kelemahan-kelemahan itu antara lain:
Kurangnya perusahaan dalam mengerti teknik sistem informasi agar bisa
dikembangkan atau diinovasi di masa mendatang, karena yang mengembangkan
tekniknya adalah perusahaan outsource.
Menurunkan kontrol perusahaan terhadap sistem informasi yang
dikembangkan.
Informasi-informasi yang berhubungan dengan perusahaan kadang
diperlukan oleh pihak pengembang aplikasi, dan kadang informasi penting juga
perlu diberikan, hal ini akan menjadi ancaman bagi perusahaan bila bertemu
dengan pihak pengembang yang nakal.
Ketergantungan dengan perusahaan lain yaitu perusahaan pengembang
sistem informasi akan terbentuk.
Berbicara mengenai pembentukan sistem yang butuhkan dari satu divisi
dimana sistem tersebut dibuat oleh divisi IT yang berada dalam 1 pohon yang
sama atau perusahaan yang sama. Misalkan divisi Finance membutuhkan sistem ICT
untuk di aplikasikan di dalam divisinya, pihak divisi IT membuatkan sistem
tersebut untuk divisi Finance. Tetapi masih dalam 1 perusahaan. Insourcing
merupakan kebalikan daripada outsourcing. Menurut Mary Amiti dan Shang-Jin Wei
berdasarkan researchnya di katakan bahwa untuk di negara Amerika dan
negara-negara industri lainnya perusahaan yang memakai insourcing lebih banyak
daripada perusahaan yang menggunakan tenaga outsourcing, karena walaupun tenaga
outsourcing berdasarkan hasil survey banyak perusahaan yang menggunakannya dan
angkanya terus meningkat tetap saja masih lebih rendah di bandingkan dengan
insourcing. Berdasarkan Rudy dan Mary di dalamwww.accessmylibrary.com ada
4 pola dasar pada insourcing :
Eksekutif senior menyuruh internal manager IT untuk memotong biaya
Pihak IT manager meutuskan kontrak outsourcing yang banyak memiliki
kekurangan
IT Manager mepertahankan insoucring
Eksekutif senior meneghaskan nilai dari IT
Pendekatan in-sourcing merupakan
kebalikan dari out-sourcing.
Jika out-sourcingmelimpahkan pengerjaan proyek pada pihak
ketika, in-sourcing mengembangan
proyek dengan memanfaatkan spesialis IT dalam
perusahaan tersebut. Contohnya perusahaan tekstil dari Jepang membuka
perusahaan di Indonesia dengan alasan karena gaji orang Indonesia dapat lebih
rendah dari gaji pegawai Jepang. Pada kasus ini perusahaan di Jepang melakukan out-sourcing sedangkan
perusahaan Jepang yang ada di Indonesia melakukan in-sourcing.
Keuntungan pengembangan sistem informasi atau proyek lain dengan
menggunakan pendekatan in-sourcing adalah
:
Perusahaan dapat mengontrol sistem informasinya sendiri.
Biaya untuk pekerja dalam perusahaan biasanya lebih kecil daripada
biaya untuk pekerja outsource.
Mengurangi biaya operasional perusahaan, seperti transport, dll.
High deggre of control
Memiliki kemampuan untuk melihat secara keseluruhan dari proses
Lebih ekonomis dalam hal ruang lingkup dan ukuran
Selain keuntungan diatas, terdapat beberapa kelemahan menggunakan in-sourcing, yaitu :
1) Perusahaan perlu
memperhatikan masalah investasi dari pengembangan sistem informasi, jangan
sampai pengembangan memakan waktu terlalu lama yang akan memangkas biaya lebih
lagi.
2) Membutuhkan
investasi yang tinggi
3) Supplier yang
berpotensi memberikan produk dan layanan yang mahal
II.
PEMBAHASAN
PT Bank Jabar Banten sebagai perusahaan yang bergerak dalam dunia
perbankan dituntu untuk dapat berdaptasi dengan perubahan lingkungan yang
terjadi. Pemilik menginkan perusahaan memberikan kontrinusi yang maksimal
mengacu pda visi dan misi perusahaan. Pada permulaannya untuk masalah IT,
Perusahaan menggunakan perangkat dari luar dimana pegawai kita sebagai pengguna
system tersebut dengan dibelaki pelatihan dari pihak vendor , tapi dalam
perkembangnya perusahaan melakukan kebijakan dengan merektruk tenaga tenaga
yang khusus dibidang IT yang selama ini dipegang oleh pegawai intern sehingga
diharpak akan terjadi alih teknologi kepada para pegawai.
Dalam memilih kebijakan outsorcing, perusahaan mempunayai alas an
sebagai berikut :
Mengurangi biaya operational secara keseluruahan dibanding dengan
mengembakn system informasi sendiri
PT Bank Jabar Banten bisa lebih focus dalam bisnisnya yaitu bidang
perbankan dengan dukungan IT pihak luar yang ahli dibidangnya.
PT Bank Jabar Banten memperoleh sumber daya yang ahli yang tidak
terdapat dalam perusahaan.
Perusahaan mempunyai kesempatan untuk masuk ke dalam lingkunan yang
lebih besar karena dintunjang oleh IT yang dipengang oleh ahlinya.
Dalam pemilihan vendor outsourcing IT, perusahaan melakukan kebijakan
sebagai berikut :
Pihak vendor mempunyai komitmen untuk memberikan kualitas pada pengguna
Harga yang kompetitip sesuai dangan kemampuan perusahaan
Vendor memiliki reputasi yang cukup bagus dan luas di bidang
outsourcing IT, bukan merupakan vendor yang baru bermain.
Cakupan sumber dayanya
Lokasi atau jaringan kantor vendor yang mudah dalam arti bisa diakes
dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Selanjutnya PT Bank Jabar Banten dalam memilih vendor outsourcing IT
melakukan seleksi dan evaluasi sehingga pemilihan Outsurcing IT memberikan
hasil yang maksimal bagi perusahaan. Untuk menunjang hal tersebut pihak
perusahaan melakukan hal hal sebagai berikut :
Manajem harus mengerti tujuan dan sasaran yang ingin dicapai berguna
untuk meindentifikasi keinginan apa yang akan disampaikan kepada vendor sesusia
dengan tujuannya
Bagaimana strategi dari visi dan misi, apa yang menjadi harapan pemilik
dituangkan dalam strategi untuk selanjutnya diterjemahkan kepada vendor
Melakukan seleksi pada para vendor , diharapkan menemukan vendor yang
sesuai dengan keinginan perusahaan dengan melakukan evaluasi masing masing
vendor kelibuhan dan kekurangannya.
Kebijakan PT Bank Jabar Banten dalam perjalannya tidak hanya
mengoutsource kegiatan yang berhubungan dengan IT, guna memenuhi kebutuhan
manajemen perusahaan melakukan Outsource dibidang yang lain seperti : Sistem
yang berhubungan dengan Sumber Daya Manusia, Program Kredit Skoring dan Sistem
Informasi Debitur dll, dimana kita sebagai pengguna yang dibekali dengan
pelatihan dari pihak vendor.
III.
KESIMPULAN
Kebijakan perusahaan dalam menentukan apakah menggunakan outsourcing
atau insourcing tergantung dari tergantung dari ruang lingkup, budget, resiko,
tingkat kegunaan, dan sejauh mana kita memerlukannya. Kalau dilihat dari ruang
lingkup, yaitu ruang lingkup perusahaan kita, ruang lingkup area kerja kita,
dan ruang lingkup perusahaan kita. Kalau ruang lingkup itu tidaklah terlalu
besar dan sangat sederhana, maka jalan insourcing adalah langkah yang terbaik
yang ada. Tetapi kalau sudah mencakup area yang lebih luas lagi, mungkin outsourcing
adalah jalannya, atau juga bisa menggunakan insourcing, sehingga fokus kegiatan
bisnis kita bis lebih di fokuskan. Dilihat dari budget yang ada, kalau budget
yang perusahaan miliki tidak teralu banyak, atau masih kalangan menengah ke
bawah, ada baiknya kalau menggunakan insourcing demikian sebaliknya. Dilihat
tingkat keguanaan , resiko dan sejauh mana berbandin lurus dengan kebijakan
outsourcing yang diambil perusahaan semakin besar ukuran diatas perusahaan
harus mempertimbangkan untuk menggunakan outsourcing.
PT Bank Jabar Banten mengambil kebijakan menggunakan outsourcing IT dan
pada bidang lainnya yang mendukung operasional perusahaan dengan demikian
perusahaan lebih focus pada bisnisnya di bidang perbankan sehingga apa yang
menjadi keinginan pemilik bisa terpenuhi. Dalam pengambilan keputusan
Outsorcing, perusahaan melakukan langkah langkah dengan melakukan seleksi
vendor, menidentifikasi mengapa perusahaan melakukan outsourcing, memilih
lingkup atau bidang yang akan dilakukan outsourcing dan melakukan indentifikasi
terhadap visi dan misi yang dituangkan dalam strategi sehingga bisa
diinformasikan kepada vendor apa yang menjadi keinginan pemilik. Itu semua
dilakukan agar perusahaan berhasil dalam melakukan kebijakan outsourcing.
No comments:
Post a Comment