Wewenang, Delegasi dan Desentralisasi
Pengertian
Wewenang, Kekuasaan dan Pengaruh
·
Pengertian Wewenang
Wewenang
(authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu.Penggunaan
wewenang secara bijaksana merupakan faktor kritis bagi efektevitas organisasi.
peranan pokok wewenang dalam fungsi pengorganisasian, wewenang dan kekuasaan
sebagai metoda formal, dimana manajer menggunakannya untuk mencapai tujuan
individu maupun organisasi.Wewenang formal tersebut harus di dukung juga dengan
dasar-dasar kekuasaan dan pengaruh informal. Manajer perlu menggunakan lebih
dari wewenang resminya untuk mendapatkan kerjasama dengan bawahan mereka,
selain juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan
kepemimpinan mereka.
·
Pengertian Kekuasaan
Kekuasaan
merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain untuk mencapai sesuatu dengan cara
yang diinginkan. Studi tentang kekuasaan dan dampaknya merupakan hal yang penting
dalam manajemen. Karena kekuasaan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain,
maka mungkin sekali setiap interaksi dan hubungan sosial dalam suatu organisasi
melibatkan penggunaan kekuasaan. Cara pengendalian unit organisasi dan individu
di dalamnya berkaitan dengan penggunaan kekuasaan. Kekuasaan manager yang
menginginkan peningkatan jumlah penjualan adalah kemampuan untuk meningkatkan
penjualan itu. Kekuasaan melibatkan hubungan antara dua orang atau lebih.
Dikatakan A mempunyai kekuasaan atas B, jika A dapat menyebabkan B melakukan
sesuatu di mana B tidak ada pilihan kecuali melakukannya. Kekuasaan selalu
melibatkan interaksi sosial antar beberapa pihak, lebih dari satu pihak. Dengan
demikian seorang individu atau kelompok yang terisolasi tidak dapat memiliki
kekuasaan karena kekuasaan harus dilaksanakan atau mempunyai potensi untuk
dilaksanakan oleh orang lain atau kelompok lain.
Kekuasaan
amat erat hubungannya dengan wewenang. Tetapi kedua konsep ini harus dibedakan.
Kekuasaan melibatkan kekuatan dan paksaan, wewenang merupakan bagian dari
kekuasaan yang cakupannya lebih sempit. Wewenang tidak menimbulkan implikasi
kekuatan. Wewenang adalah kekuasaan formal yang dimiliki oleh seseorang karena
posisi yang dipegang dalam organisasi. Jadi seorang bawahan harus mematuhi
perintah manajernya karena posisi manajer tersebut telah memberikan wewenang
untuk memerintah secara sah.
Secara
umum ada dua bentuk kekuasaan:
1.
Pertama kekuasaan pribadi, kekuasaan
yang didapat dari para pengikut dan
didasarkan
pada seberapa besar pengikut mengagumi, respek dan terikat pada
pemimpin.
2.
Kedua kekuasaan posisi, kekuasaan yang
didapat dari wewenang formal organisasi.
Kekuasaan
berkaitan erat dengan pengaruh (influence) yaitu tindakan atau contoh tingkah
laku yang menyebabkan perubahan sikap atau tingkah laku orang lain atau
kelompok.
Kekuasaan berkaitan erat dengan pengaruh (influence)
yaitu tindakan atau contoh tingkah laku yang menyebabkan perubahan sikap atau
tingkah laku orang lain atau kelompok.
Struktur
Lini dan Staff
1.
Lini/garis (line organization)
Suatu
bentuk organisasi dimana kepala eksekutif (chief executive) dipandang sebagai
sumber wewenang tunggal, segala keputusan/kebijakan dan tanggung jawab ada pada
satu tangan.
Sifat/ciri-ciri
:
a. Organisasi
kecil,
b. Jumlah
pegawai sedikit,
c. Pemilik
biasanya menjadi pemimpin tertinggi dalam organisasi,
d. Hubungan
kerja bersifat langsung (face to face relationship),
e. Spesialisasi
yang dibutuhkan rendah,
f. Anggota
organisasi saling kenal mengenal,
g. Tujuan
sederhana,
h. Alat-alat
sederhana,
i. Struktur
organisasi sederhana,
j. Produksi
yang dihasilkan belum beraneka ragam,
k. Pimpinan
organisasi seorang tunggal,
l. Garis
komando ke bawah kuat
2.
Organisasi staf (staff organisazition)
Adalah
suatu organisasi yang mempunyai hubungan dengan pucuk pimpinan dan mempunyai
fungsi memberikan bantuan, baik berupa pemikiran maupun bantuan yang lain demi
kelancaran tugas pimpinan dalam mencapai tujuan secara keseluruhan (tidak
mempunyai garis komando ke bawah/ke daerah-daerah). Staf yaitu orang yang ahli
dalam bidang tertentu yany tugasnya memberi nasehat dan saran dalam bidang
kepada pemimpin dalam organisasi.
Sifat/Ciri-ciri
:
a.
Organisasi besar dan kompleks
b.
Jumlah karyawannya banyak
c.
Hubungan kerja yang bersifat langsung
tidak mungkin lagi bagi seluruh anggota organisasi
d.
Terdapat dua kelompok besar manusia di
dalam organisasi: 1) Line Personal; 2) staff personal yang melaksanakan
fungsi-fungsi staf (staff function)
e.
Spesialisasi yang beranekaragam
diperlukan dan dipergunakan secara
maksimal.
maksimal.
3.
Organisasi fungsional (fuctional
organization)
Organisasi
Fungsional adalah organisasi yang susunannya berdasarkan atas fungsi-fungsi
yang ada dalam organisasi tersebut, misalnya fungsi produksi, keuangan,
administrasi dn lain-lain. Dalam organisasi ini seorang tenaga pengajar tidak
hanya bertanggung jawab kepada satu atasa saja. Pada organisasi ini pemimpin
berhak memerintahkan semua para tenaga pengajar/para karyawannya, selama masih
dalam hubungan pekerjaan.
Sifat/ciri-ciri
:
a. Organisasi
kecil
b. Di
dalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staff ahli
c. Spesialisasi
dalam pelaksanaan tugas
d. Target
yang hendak dicapai jelas dan pasti
e. Pengawasan
dilakukan secara ketat
f. Tidak
menjamin adanya kesatuan perintah
g. Hemat
waktu karena mengerjakan pekerjaan yang sama.
Wewenang
Lini, Staff dan Fungsional
·
Wewenang lini (Lini Authority), adalah
wewenang dimana atasan langsung memberi wewenang kepada bawahannya, wujudnya
dalam wewenang perintah dan tercermin sebagai rantai perintah yang diturunkan
ke bawahan melalui tingkatan organisasi.
·
Wewenang Staf (Staff authority), adalah
hak para staf atau spesialis untuk menyarankan, memberi rekomendasi atau
konsultasi kepada personalia lini.
·
Wewenang staf fungsional (Functional
Staff Authority), adalah hubungan terkuat yang dapat dimiliki staf dengan
satuan-satuan lini. Bila spesialis staf diberi wewenang fungsional oleh
manajemen puncak maka dia mempunyai hak untuk memerintah satuan lini sesuai
dengan kegiatannya.
Delegasi
Wewenang
Pendelegasian
wewenang merupakan sesuatu yang vital dalam organisasi kantor. Atasan perlu
melakukan pendelegasian wewenang agar mereka bisa menjalankan operasi manajemen
dengan baik. Selain itu, pendelegasian wewenang adalah konsekuensi logis dari
semakin besarnya organisasi. Bila seorang atasan tidak mau mendelegasikan
wewenang, maka sesungguhnya organisasi itu tidak butuh siapa-siapa selain dia
sendiri.Bila atasan menghadapi banyak pekerjaan yang tak dapat dilaksanakan
oleh satu orang, maka ia perlu melakukan delegasi. Pendelegasian juga dilakukan
agar manajer dapat mengembangkan bawahan sehingga lebih memperkuat organisasi,
terutama di saat terjadi perubahan susunan manajemen.
Yang
penting disadari adalah di saat kita mendelegasikan wewenang kita memberikan
otoritas pada orang lain, namun kita sebenarnya tidak kehilangan otoritas
orisinilnya. Ini yang sering dikhawatirkan oleh banyak orang. Mereka takut bila
mereka melakukan delegasi, mereka kehilangan wewenang, padahal tidak, karena
tanggung jawab tetap berada pada sang atasan. Berikut ada tips bagaimana
mengusahakan agar para atasan mau mendelegasikan wewenang.
Ciptakan
budaya kerja yang membuat orang bebas dari perasaan takut gagal/salah.
Keengganan
seorang atasan/manajer untuk mendelegasikan wewenang biasanya dikarenakan
mereka takut kalau-kalau tugas mereka gagal dikerjakan dengan baik oleh orang
lain. Ini perlu diatasi dengan mendorong mereka untuk berani menanggung resiko.
Hanya dengan berani menanggung resikolah perusahaan akan mendapatkan
manajer-manajer yang handal dan berpengalaman. Ciptakan budaya bahwa
pendelegasian wewenang adalah upaya agar manajer anda menjadi semakin matang.
Pendelegasian wewenang bukan sebuah hukuman yang mengurangi kekuasaan manajer,
namun membuka kesempatan bagi pengembangan diri mereka dan bawahan.Jadikan
pendelegasian wewenang sebagai bagian dari proses perbaikan.
Sentralisasi
Versus Desentralisasi
Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah
kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi.
Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum
adanya otonomi daerah.
Kelemahan dari sistem sentralisasi adalah di mana seluruh
keputusan dan kebijakan di daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di
pemerintah pusat, sehingga waktu yang diperlukan untuk memutuskan sesuatu
menjadi lama.
Kelebihan sistem ini adalah di mana pemerintah pusat tidak harus
pusing-pusing pada permasalahan yang timbul akibat perbedaan pengambilan
keputusan, karena seluluh keputusan dan kebijakan dikoordinir seluruhnya oleh
pemerintah pusat.
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat
keputusan dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level
bawah dalam suatu struktur organisasi. Pada saat sekarang ini banyak perusahaan
atau organisasi yang memilih serta menerapkan sistem desentralisasi karena
dapat memperbaiki serta meningkatkan efektifitas dan produktifitas suatu
organisasi.
Referensi
:
Arniladwilestari’s
Blog http://arniladwilestari.wordpress.com/2010/12/10/wewenang-delegasi-dan-desentralisasi/
Rnurinaramadhani’s
Blogspot http://rnurinaramadhani.blogspot.com/2011/01/wewenang-delegasi-dan-desentralisasi.html
Tugas
Kampus Blogspot http://tkampus.blogspot.com/2011/11/wewenang-delegasi-dan-desentralisasi.html
No comments:
Post a Comment