Friday, 6 December 2013

Analisa dan Pengembangan Sistem Informasi


BAB I
PENDAHULUAN

1.1           Latar Belakang Masalah
Dalam kondisi administrasi kepegawaian saat ini kurang maksimal dalam pencarian data seorang pegawai di Direktorat Pengembangan Industri Perfilman. Sulitnya mencari data seorang pegawai dikarenakan sistem kepegawaian yang terdapat pada Direktorat Pengembangan Industri Perfilman  masih berupa data file dan beberapa data yang tersimpan dalam format .doc dan .xls.
Untuk mempermudah dalam menangani tentang kepegawaian di Direktorat Pengembangan Industri Perfilman, dibutuhkan suatu sistem yang cepat, tepat dan akurat yang dapat berguna bagi tata usaha dan pegawai untuk mengetahui data dan informasi kepegawaian yang ada di dalam lingkungan Direktorat Pengembangan Industri Perfilman.
Karena sulitnya mencari informasi  secara cepat dan terbatasnya waktu pencarian yang harus dibuuhkan dalam mencari informasi tentang kepegawaian ini merupakan kendala yang harus dibuat solusinya.


1.2       Rumusan Masalah
Direktorat Pengembangan Industri Perfilman sebenarnya sudah memiliki Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG). Akan tetapi, dikarenakan terdapat perubahan
struktur organisasi, Sistem Informasi  Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) ini belum dapat dipergunakan.
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) yang terdapat di Direktorat Pengembangan Industri Perfilman saat ini adalah Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
(SIMPEG) ketika Direktorat Pengembangan Industri Perfilman masih bernama Direktorat Perfilman yang termasuk bagian dari Direktorat Jendaral Nilai Budaya, Seni dan Film.
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) ini mencangkup data kepegawaian dari pegawai-pegawai yang terdapat pada Direktorat Jendaral Nilai Budaya,Seni dan Film. Akan tetapi, belum ada tindak lanjut dan pengarahan dari Direktorat Jendaral Nilai Budaya, Seni dan Film.
Sesuai dengan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dikaji dalam Laporan Kerja Praktek ini adalah:
Bagaimana menganalisa pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) pada Direktorat Pengembangan Industri Perfilman agar Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) pada Direktorat Pengembangan Industri Perfilman lebih terpusat pada data kepegawaian yang terdapat di Direktorat Pengembangan Industri Perfilman?
Laporan Kuliah Kerja Praktek ini diberi judul  “Analisa Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) Menggunakan Drupal Berbasis Web Pada Direktorat Pengembangan Industri Perfilman”.
1.3       Batasan Masalah
            Agar dalam mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) ini dapat mencapai sasaran dan tujuan yang diharapkan, maka permasalahan yang ada dibatasi sebagai berikut :
1.                  Hanya sebatas kepegawaian pada Direktorat Pengembangan Industri Perfilman.
2.                  Hanya Sistem Informasi Manajemen Kepegawaiaan (SIMPEG) berbasis web.
3.                  Data yang akan diolah hanya meliputi Data Unit Kerja,Data Jabatan dan Data Pegawai yang terdiri dari Data Pribadi Pegawai, Data Keluarga Pegawai, Data Pendidikan Pegawai, Data Jabatan Pegawai, Data  Pangkat Pegawai, Data Diklat Pegawai, Data Penghargaan Pegawai , Data Gaji Pegawai, dan Data DP3 Pegawai.
Dengan adanya batasan masalah tersebut diharapkan agar jangan sampai menyimpang dari topik yang terdapat dalam laporan kerja praktek ini. Sedangkan hal lain yang ada hubungannya dengan masalah ini adalah sebagai pendukung saja, sehingga pembahasan yang ada semakin jelas.
1.4       Maksud dan Tujuan Penulisan
Maksud dan tujuan dari penulisan Laporan KKP ini adalah untuk menganalisa pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) berbasis Web menggunakan Drupal pada Direktorat Pengembangan Industri Perfilman agar dapat memperoleh sistem kepegawaian  yang lebih baik dari sistem yang telah ada.

1.5       Metode Penelitian
            Dalam penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini menggunakan beberapa metode penelitian sebagai cara untuk mengumpulkan data yang diperlukan,antara lain :
a)            Wawancara ( Interview )
Melakukan wawancara langsung dengan pihak Direktorat Pengembangan Industri Perfilman untuk mendapatkan data masukan guna menghasilkan hasil yang baik.
b)         Pengamatan Langsung ( Observation )
Melakukan pengamatan langsung pada Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) pada Direktorat Pengembangan Industri Perfilman untuk mempelajari sistem yang digunakan dan hal lain yang berhubungan dengan kepegawaian.
c)             Studi Kepustakaan ( Library Research )
Melakukan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara data-data tersebut diambil dan dikumpulkan dari buku-buku yang terkait dengan pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek (KKP).

1.6       Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian pada Direktorat Pengembangan Industri Perfilman antara lain:
a)             Mengenal dan memahami struktur sistem kepegawaian pada Direktorat Pengembangan Industri Perfilman.
b)                 Mengetahui proses dalam kepegawaian.
c)                  Menambah wawasan tentang pembangunan sistem informasi.
d)             Bagi Direktorat Pengembangan Industri Perfilman, memperoleh Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) yang dapat membantu dalam proses kepegawaian.

1.7       Sistematika Penulisan Laporan 
Bab 1: Pendahuluan
Pada bab ini akan diuraikankan mengenai Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Maksud danTujuan Penulisan, Metode Penelitian, Manfaat Penelitian dan Sistematika Penulisan  Laporan.
Bab 2: Landasan Teori
Pada bab ini diuraikan teori-teori yang berhubungan dengan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian yang menjadi acuan dalam menjelaskan setiap permasalahan serta perangkat lunak yang mendukung dalam membuat Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian.
Bab 3: Latar Belakang Perusahaan
Pada bab ini akan dipaparkan Sejarah Singkat ,Visi dan Misi serta Struktur Organisasi dan Fungsi dari berbagai Unit Kerja dan Jabatan yang berhubungan dengan  Direktorat Pengembangan Industri Perfilman.
Bab 4: Perancangan Sistem dan Implementasi
Isi dari bab ini adalah keseluruhan kegiatan selama melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di Direktorat Pengembangan Industri Perfilman.
Bab 5: Penutup
Pada akhir laporan akan dipaparkan kesimpulan dari pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) dan saran untuk perkembangan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)  yang lebih baik di kemudian hari.

Referensi :

Sunday, 17 November 2013

Etika dan Profesionalisme



  • Pengertian Etika
        Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini :
  • Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
  • Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
  • Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah :
  • Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral.
  • Kumpulan asas / nilai yang berkenaan dengan akhlak
  • Nilai mengenai yang benar dan salah yang dianut masyarakat
Etika secara umum dapat dibagi menjadi :
a.  Etika Umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan.
b.    Etika Khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang  kehidupan yang khusus.
Etika Khusus dibagi lagi menjadi dua bagian :
a.    Etika Individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
b.    Etika Sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.

Ada dua macam etika yang harus dipahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya prilaku manusia :
1.        ETIKA DESKRIPTIF, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
2.        2.   ETIKA NORMATIF, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.
Profesionalisme
  • Pengertian Profesi
Tangkilisan (2005) menyatakan bahwa, Profesi sebagai status yang mempunyai arti suatu pekerjaan yang memerlukan pengetahuan, mencakup illmu pengetahuan, keterampilan dan metode.
Menurut DE GEORGE :
PROFESI, adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
  • Pengertian Profesional
- Menurut Hardjana (2002), pengertian profesional adalah orang yang menjalani profesi sesuai dengan keahlian yang dimilikinya.
-   Menurut Tanri Abeng (dalam Moeljono, 2003: 107), pengertian professional terdiri atas tiga unsur, yaitu knowledge, skill, integrity, dan selanjutnya ketiga unsur tersebut harus dilandasi dengan iman yang teguh, pandai bersyukur, serta kesediaan untuk belajar terus-menerus.
  • Pengertian Profesionalisme
Menurut Siagian (dalam Kurniawan, 2005:74), profesionalisme adalah keandalan dalam pelaksanaan tugas sehingga terlaksana dengan mutu yang baik, waktu yang tepat, cermat dan dengan prosedur yang mudah dipahami dan diikuti oleh pelanggan atau masyarakat.

Menurut Abdulrahim (dalam suhrawardi, 1994 :10) bahwa profesionalisme biasanya dipahami sebagai kualitas yang wajib dipunyai setiap eksekutif yang baik, dimana didalamnya terkandung beberapa ciri sebagai berikut :
1.      Punya Keterampilan tinggi dalam suatu bidang, serta kemahiran dalam mempergunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi.
2.       Punya ilmu dan pengetahuan serta kecerdasan dalam menganalisa suatu masalah dan peka didalam membaca situasi, cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
3. Punya sikap berorientasi ke hari depan, sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terentang dihadapannya.
4.   Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi dirinya dan perkembangan pribadinya.
Mengapa Etika dan Profesionalisme TSI dibutuhkan?
Etika membantu manusia untuk melihat secara kritis moralitas yang dihayati masyarakat, etika juga membantu merumuskan pedoman etis yang lebih kuat dan norma-norma baru yang dibutuhkan karena adanya perubahan yang dinamis dalam tata kehidupan masyarakat.
Etika membantu untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu dilakukan dan yang perlu dipahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.
Tujuan Etika dalam teknologi informasi: sebagai dasar pijakan atau patokan yang harus ditaati dalam teknologi informasi untuk melakukan proses pengembangan, pemapanan dan juga untuk menyusun instrument.
Sasaran, etika digunakan dalam teknologi informasi agar:
  1. mampu memetakan permasalahan yang timbul akibat penggunaan teknologi informasi itu sendiri.
  2. Mampu menginventarisasikan dan mengidentifikasikan etika dalam teknologi informasi.
  3. Mampu menemukan masalah dalam penerapan etika teknologi informasi.
Kapan Etika dan Profesionalisme TSI diterapkan?
Etika dan profesionalisme TSI digunakan/dapat diterapkan ketika seseorang hendak menggunakan teknologi sistem informasi yang ada. Etika dan profesionalisme hendaknya dijalankan setiap waktu pada saat yang tepat. Sebuah pertanggung-jawaban dari suatu etika dan profesionalisme harus nyata.
Siapa yang menerapkan Etika dan Profesionalisme TSI?
Semua elemen di dalam suatu lingkungan kerja yang menggunakan (berhubungan dengan) TSI hendaknya menerapkan Etika dan Profesionalisme TSI. Mereka yang ada di lingkungan kerja ini harus sadar dan bertanggung jawab untuk mengimplementasikan etika dan profesionalisme TSI untuk menghindari isu-isu etika.
Sumber:
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26668/5/Chapter%2520I.pdf
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25144/4/Chapter%2520II.pdf
ikma10fkmua.files.wordpress.com/2010/10/filsafat-fkm-7-etika-trias.ppt

Computer Based Information System (CBIS)


COMPUTER BASED INFORMATION SYSTEM (CBIS)

PENGERTIAN Computer Based Information System (CBIS)
Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan suatu sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.
Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan basis komputer.
Berikut penjelasan masing-masing istilah tersebut:
·         Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi.Jadi pada intinya, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar suatu informasi.
·         Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.
·         Sistem merupakan entitas, baik abstrak maupun nyata, dimana terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait satu sama lain. Objek yang tidak memiliki kaitan dengan unsur-unsur dari sebuah sistem bukanlah komponen dari sistem tersebut.
·         Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya,sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.
·         Berbasis Komputer Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.
Berikut ini Sub-Sistem dari Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis Komputer
1.      SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA)
SIA adalah sistem informasi yang melaksanakan aplikasi akuntansi perusahaan, yaitu sebagai pengolah data perusahaan, Perusahaan tidak dapat memilih untuk menggunakan SIA atau tidak, sistem ini merupakan keharusan. Semua perusahaan pada dasarnya melaksanakan prosedur-prosedur yang sama. SIA lebih berorientasi pada data dibanding pada informasi, walaupun ada beberapa informasi yang dihasilkan. SIA menyediakan database bagi sisten informasi lain.
SIA adalah satu-satunya sistem informasi yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan informasi di luar perusahaan, meyediakan informasi untuk seluruh lingkungan kecuali pesaing. Tugas utama sistem informasi ini adalah: Pengumpulan data, Manipulasi data, Penyimpanan data, Menyediakan dokumen.
Peran SIA Dalam CBIS yaitu :
SIA menghasilkan beberapa output informasi dalam bentuk laporan akuntansi standar dan SIA menyediakan database yang lengkap untuk digunakan dalam pemecahan masalah.

2.      SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)
Suatu sistem berbasis database komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas formal perusahaan atau subunit dibawahnya, Sumber daya SIM
Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem perusahaan tentang apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang, dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia didalam laporan periodik, laporan khusus, dan hasil simulasi matematika, output informasi tersebut digunakan manajer saat mereka membuat keputusan untuk pemecahan masalah.
Semua informasi tersebut memiliki karakteristik yang sama untuk bidang area fungsional (marketing, manufaktur, sdm, dan keuangan), level manajemen (operational, manajerial, dan strategis), dan user (manajer atau non manajer) SIM informasi memperoleh data dari database, dimana database tersebut berisi data dan informasi dari SIA dan dari lingkungan.

3.      SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (Decision Support System)
Dalam upaya memecahkan masalah seorang problem solver akan banyak membuat keputusan. Keputusan harus diambil untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif atau untuk memanfaatkan peluang. Keputusan terbagi menjadi dua yaitu:
- Keputusan terprogram, bersifat berulang dan rutin.
- Keputusan tak terprogram, bersifat baru dan tidak terstruktur, tidak ada metode pasti untuk menanganinya karena belum pernah terjadi sebelumnya.
Manajer melakukan empat tahap pengambilan keputusan, yaitu:
- Kegiatan Intelejen, mengamati lingkungan untukmencari kondisi yang perlu diperbaiki.
- Kegiatan Merancang, menemukan, mengembangkan, dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin.
- Kegiatan Memilih, memilih salah satu rangkaian tindakan diantara alternatif.
- Kegiatan Review, menilai pilihan-pilihan yang lalu.

4.      SISTEM PAKAR (ES)
Sistem pakar (Expert System) adalah sebuah sistem informasi yang memiliki intelegensia buatan (Artificial Intelegent) yang menyerupai intelegensia manusia. Sistem pakar mirip dengan DSS yaitu bertujuan menyediakan dukungan pemecahan masalah tingkat tinggi untuk pemakai. Perbedaan ES dan DSS adalah kemampuan ES untuk menjelaskan alur penalarannya dalam mencapai suatu pemecahan tertentu. Sangat sering terjadi penjelasan cara pemecahan masalah ternyata lebih berharga dari pemecahannya itu sendiri. Karakteristik Sistem Pakar yaitu :
·         Memiliki kemampuan belajar atau memahami masalah dari pengalaman.
·         Memberikan tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap situasi baru.
·         Mampu menangani masalah yang kompleks (semi terstruktur).
·         Memecahkan masalah dengan penalaran.
·         Menggunakan pengetahuan untuk menyelasaikan masalah.
Bagian Sistem Pakar
User Interface, adalah bagian yang memungkinkan manajer mamasukan instruksi dan informasi kedalam dan menerima informasi dari sistem pakar.
Contoh Sistem Pakar yaitu:
·         XSEL, Sistem pakar yang bertindak sebagai asisten penjual di agen penjualan komputer DEC, yang membantu pelanggan memilih komputer yang sesuai dengan kebutuhannya.
·         MYCIN, Sistem pakar yang dikembangkan di Stanford University tahun 19870-an dengan tujuan membantu petugas medis dalam mendiagnosa penyakit yang disebabkan bakteri.
·         PROSPECTOR, Sistem yang diciptakan Richard Duda, Peter Hard, dan Rene Reboh tahun 1978 yang menyediakan kemampuan seorang ahli geologi.

5.      AUTOMASI KANTOR (OA)
Automasi kantor kini disebut dengan istilah kantor virtual, mencakup semua sistem elektronik formal dan informal terutama berkaitan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang - orang didalam maupun diluar perusahaan. Pengguna OA dibagi menjadi empat kategori yaitu:
·         Manajer, yang bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya perusahaan.
·         Profesional, tidak mengelola tetapi menyumbangkan keahlian khusus yang membedakan mereka dengan sekretaris dan pegawai administrasi.
·         Sekretaris, ditugaskan untuk membantu pekerja terdidik (Manajer & Profesional) untuk melaksanakan berbagai tugas korespondensi, menjawab telepon, dan mengatur jadwal pertemuan.
·         Pegawai Administrasi, melaksanakan tugas-tugas untuk sekretaris, seperti mengioperasikan mesin fotokopi, menyususn dokumen, menyimpan dokumen, dan mengirim surat.

Referensi :
 http://4jipurnomo.wordpress.com/computer-based-information-system-cbis/
http://imasamalia.blogspot.com/2012/10/cbis-computer-based-information-system.html